Oleh
Amar Ma’ruf
Teknik
Kimia UMS
Berbagai jenis mikroorganisme seperti
bakteri, fungi dan actinomicetes diketahui dapat menghasilkan selulase
(Gerhatz, 1990). Jenis bakteri yang bias menghasilkan selulase adalah Pseudomonas, Cellulomonas, Bacillus,
Micrococcus, Cellovibrio, dan Sporosphytophaga
(Indrawati Gandjar, 2006). Sedangkan jenis fungi yang biasa digunakan dalam
produksi selulase antara lain sebagai berikut: Aspergillus niger (Usama dkk, 2008; Immanuel dkk, 2006; Ikram dkk,
2005; Omojalosa dkk, 2008; Narasimha G dkk, 2006), Aspergillus fumigates (Immanuel dkk, 2006), Aspergillus nidulans (Usama dkk,2008), Neurospora sitophila (Kurnia dkk, 2002), Tricoderma viride (Ikram dkk, 2005), Tricoderma longibrachiatum, dan Saccharomyces
cerevisiae (Omojalosa dkk, 2008). Fungi
dari jenis Tricoderma dan Aspergillus sangat banyak ditemui
sebagai penghasil hemiselulase (Gerhatz, 1990). Aspergillus niger merupakan salah satu jenis jamur yang memiliki
kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan berbagai enzim yang penting peranannya
dalam bidang pangan seperti selulase (Reed, 1975). Secara luas Aspergillus didefinisikan sebagai suatu
kelompok nukosis penyebab dari fotogenosa yang bermacam-macam, Aspergillus niger termasuk ke dalam kelas
Ascomycetes. Di dalam industri Aspergillus niger banyak dipakai dalam
proses produksi asam sitrat. Sedangkan di dalam laboratorium digunakan untuk
mempelajari tentang metabolisme pada jamur dan kegiatan enzimatis. Pada
penelitian ini digunakan Aspergillus
niger karena spesies ini termasuk fungi berfilamen penghasil selulase dan crude enzyme secara komersial serta
penanganannya mudah dan murah. Fungi-fungi tersebut sangat efisien dalam
memproduksi selulase.
Ciri-ciri
umum dari Aspergillus niger antara lain:
·
Warna konidia hitam kelam atau
kecoklatan dan berbentuk bulat.
·
Bersifat termifilik, tidak terganggu
pertumbuhannya karena adanya peningkatan suhu.
·
Dapat hidup dalam kelembaban nisbi 80
(Indrawati Gandjar, 2006).
·
Dapat menguraikan benzoat dengan hidroksilasi
menggunakan enzim benzoate-4 hidroksilase menjadi 4-hidroksibenzoat.
·
Memiliki enzim 4-hidroksibenzoat
hidroksilase yang dapat menghidrolisa 4-hidroksibenzoat menjadi 3,4-dihidroksi
benzoat.
·
Natrium & formalin dapat menghambat
pertumbuhan Aspergillus niger.
·
Dapat hidup dalam spons (spons Hyrtios Proteus) (Osterhage, 2001).
·
Dapat merusak bahan pangan yang
dikeringkan atau bahan makanan yang memiliki kadar garam tinggi.
·
Dapat mengakumulasi asam sitrat.
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Ali, Usama F., Hala S. Saad El-Dein. 2008. Production and Partial
Purification of Cellulase Complex by Aspergillus
niger and A. nidulans Grown on
Water Hyacinth Blend. Journal of Applied Sciences Research, 4(7): 875-891.
Dewi,
Kurnia Herlina. 2002. Hidrolisis Limbah Hasil Pertanian Secara Enzimatik. Akta
Agraria Vol. 5 No. 2 hlm. 67-71.
Gandjar, Indrawati. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia.
Gerhartz, W. 1990. Enzymes in Industry: Production and
Applications. VCH Verlagsgesellschaft mbH. D. 6940 Weinheimp. 81-82.
Ikram-ul-haq, Muhammad Mohsin Javed, Tehmina Saleem Khan and Zafar
Siddiq. 2005. Cotton Saccharifying Activity of Cellulases Produced by
Co-culture of Aspergillus niger and Trichoderma viride. Res.
J. Agric & Biol. Sci. 1(3):241-245.
Omojasola, P. Folakemi, Omowumi Priscilla Jilani, S. A. Ibiyemi.
2008. Cellulase Production by some Fungi Cultured on Pineapple Waste. Nature
& Science 6 (2), pp. 64-75.
Reed, G. 1975. Enzymes in Food Processing. Academic
Press. New York. PP. 212.