oleh Purwiyunita DKK
Keperawatan FIK UMS
Contoh penerapan peran perawat caregiver dan klien
advocad di klinik dan di komunitas.
Contoh kasus di klinik:
Ada
pasien fraktur post amputasi dirawat di bangsal bedah RS. Narsis. Ini adalah
hari kedua post amputasi, semenjak klien sadar kakinya di amputasi, klien teriak
teriak tidak jelas, menyesali keadaanya, meskipun sebelumnya sudah menyepakati informed concent klien merasa tidak
menerimanya, perawat satu persatu mendatanginya untuk menenangkannya, tetapi
klien tidak bisa tenang. Pada waktu injeksipun klien dipengangi oleh beberapa
orang supaya obat masuk. Perawat jaga tampak malas untuk mengganti alat tenun,
sehingga tampak dekil. Hari ke empat klien menjalani operasi lagi, awalnya
tidak mau tetapi dibujuk keluarga, post op, klien menjerit histeris lagi tetapi
tidak berlangsung lama, kemudian perawat supervise masuk berniat untuk
menenangkan, perawat kaget dengan kondisi kamar klien yang tampak tidak diurus,
dan bisa menimbulkan infeksi, keluarga juga mengutarakan atas buruknya
pelayanan di rumah sakit. Akhirnya perawat supervise tadi berjanji akan
menindak lanjuti masalah ini. àperawat supervise tadi mengadakan diskusi terkait hal
ini kepada manager, tentang pola asuhan yang demikian buruk, pendekatan
spiritual, social, bio, serta psikologi tidak tercermin di sini. Critical
thinking dipertanyakan, dan setelah catatan keperawatan di cek ternyata tidak
sesuai dengan kenyataan pada klien. Pengkajian, intervensi dan implementasi
serta evaluasi hanya karangan belaka, hal ini sebenarnya sangatlah penting
karena kondisi klien yang rentan akan infeksi. Perawat supervise tadi bilang, “anda
sebagai klien berhak complain terhadap hal apa saja terkait perawatan baik oleh
dokter maupun perawat, karena itu adalah hak anda”. Perawat supervise
tadi memberi ultimatum kepada perawat pelaksana kalau hal ini tidak segera
dibenahi, maka akan dibawa urusannya di dewan direksi. Dan akhirnya kepala
ruang sebagai penanggungjawab akan menghandle langsung proses keperawatan, yang
benar benar dilakukan oleh tim perawat
Contoh kasus di komunitas:.
Di desa majumundursuka, terdapat pasien terbanyak TB. Tim keperawatan
komunitas datang akan melakukan pengkajian terkait kondisi agregat penderita TB
yang demikian banyak. Pengkajian selain dilakukan pemeriksaan fisik juga
dilakukan pemeriksaan kondisi rumah. Banyak warga yang menginginkan secara
pasti bagaimana pengobatan TB. Akhirnya dilakukan penyuluhan tentang alur
pengobatan TB dan segala aspek terkait. Perawat tadi juga menjelaskan
menjelaskan tentang system administrasi kesehatan mulai dari asuransi
kesehatan, jaminan kesehatan dari pemerintah. Dia juga memberikan kesempatan
bila warga perlu didampingi, akan di dampingi, dan sewaktu waktu ada yang
janggal dengan system administrasi akan dibantu penuntasannya. Bila selama
proses pengobatan baik di puskesmas dan di rumah sakit tidak menunjukkan hasil
yang kurang memuaskan, perawat tadi akan memberikan solusi tentang
sarana-sarana kesehatan beserta fasilitas yang ada sesuai dengan kemampuannya. Hari
hari selanjutnya berfokus pada pengkajian dan penggalian masalah untuk
meminimalkan masalah berlanjut seperti kondisi lingkungan rumah, sanitasi, dan
kebiasaan yang buruk seperti merokok. Setiap keluarga diberi solusi untuk
memodifikasi kondisi rumah semampunya dan hal hal yang bersifat segera seperti
atap (penerangan), jendela, jamban/pengairan. Proses keperawatan berlanjut
sampai evaluasi.
No comments:
Post a Comment