Popular Posts

Sunday, December 9, 2012

Hidrogen Peroksida



Oleh Amar Ma’ruf
Teknik Kimia UMS

Hidrogen peroksida termasuk zat oksidator yang bisa digunakan sebagai pemutih pulp yang ramah lingkungan. Penggunaan hidrogen peroksida dalam proses bleaching menghasilkan limbah yang tidak beracun sehingga dapat mengurangi dampak yang buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Di samping itu, hidrogen peroksida juga mempunyai beberapa kelebihan dalam proses pemutihan pulp antara lain pulp yang diputihkan mempunyai ketahanan yang tinggi serta penurunan kekuatan serat sangat kecil, dan murah dalam prosesnya dibandingkan dengan bahan yang lainya. Pada kondisi asam, hidrogen peroksida sangat stabil, pada kondisi basa mudah terurai. Penguraian hidrogen peroksida juga dipercepat oleh naiknya suhu. Zat reaktif dalam sistem pemutihan dengan hidrogen peroksida dalam suasana basa adalah perhydroxyl anion (HOO-). (Dence and Reeve, 1996). Selain itu bahan kimia ini menghasilkan peningkatan derajat putih dan stabilitas pada pulp tanpa penurunan rendemen dan lignin yang signifikan, kemudahan dalam penerapanya, serta menghasilkan produk yang relatif tidak beracun dan tidak berbahaya (Batubara, 2006).
Anion ini terbentuk dari penambahan alkali terhadap hidrogen peroksida sebagaimana persamaan (1) (Dence and Reeve, 1996) :

HOOH+ HO- ↔ HOO- + H2O                                                                 (1)
Ion HOO- ini yang mempunyai peran aktif di dalam proses pemutihan, peruraian hidrogen peroksida sebagaimana persamaan (1) dikenal dengan deprotonation. Dengan adanya logam-logam transisi seperti Fe, Mn, dan Cu, dekomposisi dari hidrogen peroksida dalam larutan basa dianggap berlangsung sebagaimana reaksi ionik berikut:
H2O2 → H2O + ½ O2                                                                                (2)
Pada pemutihan dengan hidrogen peroksida diharapkan yang terjadi adalah persamaan reaksi (1), sedang reaksi dekomposisi yang disebabkan dari pengaruh katalis ion-ion logam transisi harus dicegah, karena tidak memberikan dampak yang efektif pada proses pemutihan. Kualitas pulp pada proses bleaching menggunakan hidrogen peroksida dipengaruhi oleh derajat putih(brightness), kekuatan serat, dan kebersihan  (Dence and Reeve, 1996).  Kandungan lignin dalam pulp sangat erat hubunganya dengan bilangan Kappa. Semakin rendah bilangan Kappa maka kandungan lignin di dalam pulp akan semakin rendah, sehingga brigtness akan meningkat (Fuadi dan Sulistya, 2006).
Penambahan hidrogen peroksida dalam proses bleaching mempunyai peranan penting terhadap peningkatan kecerahan pulp. Pemutihan menggunakan hidrogen peroksida bergantung pada beberapa faktor seperti: penghilangan logam, pH, temperatur dan waktu (Dence and Reeve, 1996). Setelah mengalami proses pemutihan ada kemungkinan selulosa mengalami kerusakan baik secara mekanik maupun secara kimia. Kerusakan selulosa dapat disebabkan oleh asam kuat, oksidator, alkali kuat, maupun jamur dan hama (Batubara, 2006).

Daftar Pustaka
Basta,J., Holtinger, L., Höök, J., (1991,Controlling the Profile of Metal in the Pulp Before Hydrogen Peroxide Treatment”, 6th International Symposium on Wood and Pulping Chemistry Notes, Appita, Parkville, Victoria, Australia, page: 237.
Dence, C.W., and Reeve, D.W., (1996), “Pulp Bleaching Principle and Practice”, TappiPerss, Atlanta, PP :349-415.
Fuadi, A dan Sulistya, H, (2008), “Pemutihan Menggunakan Hidrogen Peroksida”,.Reaktor.Vol 12 no 2. Hal 123-128.



No comments:

Post a Comment