Oleh Amar Ma’ruf
Teknik Kimia UMS
A. Mordanting
Mordanting adalah perlakuan awal
pada kain yang
akan diwarnai agar lemak,
minyak, kanji, dan
kotoran yang tertinggal pada
proses penenunan dapat dihilangkan. Pada
proses ini kain
dimasukkan ke dalam larutan
tawas yang akan
dipanaskan sampai mendidih.
Ada
3 macam jenis mordan yaitu (Sunaryati, et
al., 2000) :
1. Garam logam atau mordan logam
2. Tannin dan Asam tannin
3. Minyak (oil) atau mordan minyak
(oil)
Saat
ini Logam mordan yang diperbolehkan adalah Alum, Kalium dikromat, Ferro sulfat,
Cupri sulfat, Stanno dan Stanni klorida. Mordan tannin dapat diperoleh dari
ekstrak tumbuh-tumbuhan, sedangkan mordan minyak (oil) biasanya digunakan dalam
bentuk komplek dengan Alum. Zat warna mordan alam mempunyai gugus hidroksil
dengan posisi orto terhadap azo atau terhadap gugus hidroksil yang lain, dimana
pada proses mordan, posisi unsur hidrogen dapat diganti dengan elemen logam
yang berfungsi sebagai aseptor. Sedangkan zat warna alam bertindak sebagai elektron
donor (ligans). Ikatan yang terjadi adalah ikatan karbonat (semi polar) melalui
satu atau lebih pasangan elektron bebas (lone
pair electron) yang diberikan oleh senyawa donor kepada aseptor yang
mempunyai lintasan kosong (Sunaryati, et
al., 2000).
B. Pencelupan
Pencelupan
dengan zat warna alam biasanya dilakukan
dengan berulang-ulang untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Artinya setelah
dicelup kemudian diatuskan (dianginkan beberapa
waktu), dicelup lagi berulangkali
hingga diperoleh warna
yang diinginkan kemudian baru difixer dan dikeringkan. Ada
juga yang dilakukan dengan dicelup
kemudian difixer, celup lagi difixer berulang ulang hingga diperoleh warna yang
diinginkan baru kemudian dikeringkan.
C. Fiksasi
Pada pencelupan
bahan tekstil dengan zat
warna alam dibutuhkan
proses fiksasi yaitu proses
penguncian warna setelah
bahan dicelup dengan zat
warna alam agar
memiliki ketahanan luntur yang
baik. Ada tiga
jenis larutan fixer yang biasa digunakan yaitu tunjung (FeSO4), tawas
(Al2(SO4)3, dan kapur
tohor (CaCO3). Untuk itu
sebelum melakukan pencelupan kita
perlu menyiapkan larutan
fixer terlebih dahulu dengan
cara melarutkan 50 gram
kapur tohor dalam
tiap liter air
yang digunakan. Biarkan mengendap
dan ambil larutan beningnya.
Daftar
Pustaka
Cahyani,
Ati. 2006. Majalah Ilmiah. Perpustakaan
Universitas Paradima
Hidayat, N. Dan Saati, E.A. 2006. Membuat Pewarna Alami. Trubus Agrisarana.
Surabaya.
Isminingsih .1978.Pengantar Kimia Zat Warna. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil,
Bandung
Sunaryati, S., Hartini, S., Ernaningsih,
2000, Pengaruh Tatacara Pencelupan Zat
Warna Alam Daun Sirih pada hasil Pencelupan Kain Sutra, Balai Besar
Tekstil, Bandung.
Suyitno. 1989. Petunjuk Laboraturium Rekayasa Pangan. Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment