Muamar
kadafi
Suatu hal yang ironis
kiranya apabila ada orang yang mendambakan seorang pemimpin yang sederhana
dalam menjalani kehidupannya. Yang kalau pun ada mungkin hanya ada satu di
antara seribu pemimpin di dunia ini. itulah Mahmoud Ahmadinejad, seorang
pemimpin Kharismatik yang dikenal dengan kesederhanaannya dalam menjalani hidup
baik sebagai personal maupun dalam menjalani aktifitasnya sebagai Presiden
Iran.
Begitulah Ahmadinejad, pria yang lahir 28 Oktober 1956
yang menjadi pembicaraan oleh banyak pihak di dunia Internasional baik itu
Pemimpin Negara lain maupun Media karena sikapnya yang sangat sederhana dalam
menjalankan Tugas sebagai Presiden dan berhasil membangun perekonomian
Negaranya serta pengelolaan Sumber Daya Alam Iran yang lebih mementingkan
kepentingan rakyat untuk keberlangsungan hidupnya. Hal ini tercermin dari
ucapannya : “saya tidak akan berhenti
hingga semua rakyat biasa di Iran dapat makan”.
Jauh sebelum Ahmadinejad menjabat sebagai Presiden,
Rakyat Iran sudah mengetahui kesederhanaannya sejak menjabat sebagai Walikota
Teheran. Dia pergi kemana-mana dengan menyetir sendiri, tinggal di rumah susun
peninggalan Ayahnya 40 tahun lalu dan mengerjakan apa saja sendiri termasuk
membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya. Di luar kesederhanaannya ia juga
dikenal sebagai penggemar sepak bola dan jago bermain bola. Dia juga pintar
matematika, selain itu Ahmadinejad terkenal memiliki suara yang bagus. Seperti
saat membaca Al qur’an maupun pidato.
Dalam menjalankan kepemimpinannya,
Ahmadinejad sangat berani da tegas dalam menghadapi tekanan barat. Pernah suatu
ketika dia pernah manyatakan : Anda yang menciptakan dan
menggunakan senjata biologis saat perang Irak-Iran. Anda yang menggunakan
peluru ber-uranium. Apa hak Anda melarang kami (Iran) mengembangkan teknologi
nuklir untuk energi dan perdamaian. (Ahmadinejad). Hal ini yang membuat Bangsa Barat terutama Amerika
sangat Segan padanya.
Kontroversi
Ahmadinejad
diketahui pernah bertengkar dengan Presiden Mohammad Khatami, yang lalu
melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan
kepada para walikota Teheran. Dia telah mengkritik Khatami di depan umum,
menuduhnya tidak mengetahui masalah-masalah sehari-hari warga Iran.
Ahmadinejad memberi salam hormat kepada Ayatollah Khamenei.
Setelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai
presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul
tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus
mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang
berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini
tidak pernah dapat dibuktikan
Pelajaran
Sekelumit kisah tentang Ahmadinejad ini seolah menjadi suatu
gambaran dari apa yang menjadi harapan besar rakyat. Harapan akan adanya sosok
pemimpin yang memiliki sikap hidup sederhana, suatu hal yang tidak banyak kita
temui saat ini. Kesederhanaan, pengabdian tulus pada negara dan keberanian dalam
menghadapi tekanan barat membuat Mahmoud Ahmadinejad makin dicintai rakyatnya.
Sebagai warga negara, saya juga berharap dipimpin oleh pemimpin dengan figur
seperti Mahmoud Ahmadinejad.
No comments:
Post a Comment