Oleh
Muamar Kadafi
Keperawatan
FIK UMS
SAP
RELAKSASI PROGRESIF
1. Definisi relaksasi Progresif
Edmund
Jacobson (1929) dalam bukunya menjelaskan bahwa teknik relaksasi progresif
adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan
atau sugesti. Berdasarkan kenyakinan bahwa tubuh manusia berespon pada
kecemasan dan kejadian yang merangsang pikiran dengan ketegangan otot (Davis,
dkk, 1995).
Teknik
relaksasi progresif adalah memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot,
dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan
melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Murphy, 1996).
2.
Pengunaan Teknik Relaksasi Progresif Mempunyai Keuntungan
a.
Bagi individu yang mengunakan latihan relaksasi progresif akan memberikan
kesempatan yang baik untuk latihan, dengan demikian akan meningkatkan
keterampilan dasar relaksasi;
b. Bagi individu yang mengalami ketegangan kronis akan menolong untuk mengelolah melemahkan rangsangan sehari – hari;
b. Bagi individu yang mengalami ketegangan kronis akan menolong untuk mengelolah melemahkan rangsangan sehari – hari;
c.
Bagi individu yang menjadi tegang dalam situasi – situasi khusus, (Bernstein
dan Borkovic, 1973).
Sedangkan menurut Townsend, 1996 menjabarkan keuntungan dari teknik ini adalah menurunkan ketegangan otot, kecemasan, insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasma otot, nyeri leher – punggung, tekanan darah tinggi, fobi ringan, dan gagap ringan.
3. Posisi Dalam Melakukan Teknik Relaksasi Progresif
Sedangkan menurut Townsend, 1996 menjabarkan keuntungan dari teknik ini adalah menurunkan ketegangan otot, kecemasan, insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasma otot, nyeri leher – punggung, tekanan darah tinggi, fobi ringan, dan gagap ringan.
3. Posisi Dalam Melakukan Teknik Relaksasi Progresif
Posisikan
tubuh secara nyaman yaitu dengan berbaring dengan bantal dibawah kepala dan
lutut, atau duduk dikursi dengan kepala ditopang.
4.
Cara Melakukan Teknik Relaksasi Progresif
Cara
melakukan teknik relaksasi progresif adalah:
a) Kepalkan
kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap Charles Atlas)
selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan
tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik.
(Greenberg, 2002).
b) Kerutkan
dahi ke atas, pada saat yang sama tekan kepala sejauh mungkin ke belakang,
putar searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relaks; kemudian kerutkan
otot muka seperti menari: cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan
lidah ditekan di langit-langit, dan bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima
sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik. (Greenberg, 2002).
c) Lengkungkan
punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk, tekan keluar lambung,
ditahan. Relaks. Nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, relaks; (Greenberg,
2002).
d) Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah
ke muka,tahan, relaks. Lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha,
dan pantat selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya
dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian relaks.selama 12 sampai 30 detik.
(Greenberg, 2002).
Selama melakukan
teknik relaksasi catat respon non verbal klien, jika klien menjadi agitasi atau
tidak nyaman, hentikan latihan , dan jika klien terlihat kesulitan relaxing
hanya sebagian tubuh,perawat melambatkan kecepatan latihan dan berkonsentrasi
pada bagian tubuh yang tegang. (Greenberg, 2002).
No comments:
Post a Comment