Oleh
Amar Ma’ruf
Teknik
Kimia UMS
Bagasse (Ampas Tebu)
Bagasse (ampas
tebu) merupakan limbah berserat yang diperoleh dari hasil samping proses
penggilingan tanaman tebu (Saccharum
oficinarum). Ampas ini sebagian besar mengandung bahan-bahan lignoselulosa. Bagasse mengandung air 48-52%, gula rata-rata 3,3%, dan serat
rata-rata 47,7%. Serat bagasse
sebagian besar terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin dan tidak dapat
larut dalam air. Menurut Lavarack et al. (2002) bagasse merupakan hasil samping proses pembuatan gula tebu (sugarcane) mengandung residu berupa
serat, minimal 50% serat bagasse diperlukan
sebagai bahan bakar boiler, sedangkan
50% sisanya hanya ditimbun sebagai buangan yang memiliki nilai ekonomi rendah.
Penimbunan bagasse dalam kurun waktu
tertentu akan menimbulkan permasalahan bagi pabrik. Mengingat bahan ini
berpotensi mudah terbakar mengotori lingkungan sekitar, dan menyita lahan yang
cukup luas untuk penyimpanannya. Potensi bagasse
di Indonesia sangat melimpah khususnya di luar pulau jawa. Menurut Pusat
Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) tahun 2008, komposisi rata-rata
hasil samping industri gula di Indonesia terdiri dari limbah cair 52,9%,
blotong 3,5%, ampas tebu (bagasse)
32,0%, tetes tebu (molasses) 4,5%,
dan gula 7,05% serta abu 0,1%.
Besarnya
jumlah baggase yang belum
dimanfaatkan mendorong para peneliti untuk mengembangkan potensi bagasse agar memiliki nilai ekonomi.
Berikut kandungan lignoselulosa pada bagasse
(Howard, et al. 2003):
Tabel 1. kandungan
lignoselulosa pada bagasse
Nama
Bahan
|
Jumlah
(%)
|
Selulosa
Hemiselulosa
Lignin
|
33.4
30
18.9
|
(sumber:
Howard et al. 2003)
Selulosa
merupakan polimer linier dari D-glukosa yang terikat pada ikatan 1,4 glikosidik
dan sangat erat berasosiasi dengan hemiselulosa dan lignin. Hemiselulosa
merupakan salah satu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri dari kumpulan beberapa unit gula atau
heteropolisakarida dan dikelompokkan berdasarkan residu gula utama sebagai
penyusunnya seperti xilan, mannan, galactan dan glucan (Fengel dan Wegener,
1995). Menurut Perez dkk, (2002), hemiselulosa mempunyai berat molekul rendah
dibandingkan dengan selulosa dan terdiri dari D-xilosa, D-mannosa, D-galaktosa,
D-glukosa, L-arabinosa, 4-0-metil glukoronat, D-galakturonat dan asam
D-glukoronat. Lignin merupakan polimer aromatic yang berasosiasi dengan
polisakarida pada dinding sel sekunder tanaman. Pada umumnya, lignin mengandung
tiga jenis alkohol aromatik yaitu coniferyl, sinapyl dan p-coumaryl (Howard
dkk, 2003).
No comments:
Post a Comment